Pagi
hari diawali dengan suara musik di depan taman kanak-kanak. Bangun tidak
terlalu pagi lalu membaca doa dan lain-lain. Rencana hari ini adalah betemu
dengan Dr. An untuk memberikan paspor untuk mengurus sedikit masalah yang kami
dapati dengan polisi Vietnam lalu pergi ke distrik 1 untuk berkunjung ke masjid
Saigon.
Sekitar
pukul 8 pagi kami memasak untuk sarapan pagi. Menu hari ini adalah buncis wortel
dengan orak-arik telur. Cukup enak dengan bumbu yang sederhana yaitu royco.
Peace ^_^v
Pukul
9 semua beres dan hingga pukul 10 siang kami bersiap menuju kampus untuk
bertemu dengan ibu dosen.
Seperti
biasa kami berjalan menuju kampus melewati jalanan yang luar biasa ramai dan
berantakan. Dan seperti biasa, orang-orang masih melihat keheranan ke arah
kami, dan saya mulai terbiasa karena dipandangi. Kalau sebelumnya saya balik
melihat ke arah mereka dan tersenyum, sekarang-sekarang ini saya mulai tidak membalas
pandangan mereka dan hanya berjalan menunduk atau melihat lurus ke jalan.
Kami
mulai berjalan lebih cepat dari sebelumnya dan ternyata pada jam itu kami
berjalan melawan arah karena mahasiswa di NLU hampir semua berjalan menuju
pintu keluar gerbang.
Ada
yang lucu sebenarnya. Saat di rumah, kami para wanita entah kenapa teringat
lirik lagu mars asrama TPB IPB dan menyanyikannya sebai dua bait, ternyata saat
kami pergi ke kampus, kami banyak menjumpai mahasiswa-mahasiswa dengan
koper-koper mereka, kami menduga mereka adalah mahasiswa baru.
Kami
sampai di fakultas agak terlambat dari waktu yang dijanjikan. Namun ternyata
Dr. An masih menyambut kami dengan senyuman dan lagi-lagi tidak keberatan
dengan itu. Beliau lalu meminta paspor dan foto kami.
Teman-teman
NLU tahun ketiga ternyata sedang sibuk dengan penerimaan mahasiswa baru di
advanced program FST. Jadi, teman kami yang bernama Pi menjelaskan bahwa di
advanced program FST ada ujian masuk hingga 3 kali. Tahun 2010 hingga 2012
kemarin advanced program hanya berisikan 30-40 orang dengan beberapa mahasiswa
yang keluar masuk kelas. Namun, di tahun ini, advanced program FST menerima
pendaftar hingga 100 orangan lebih.
Lalu
berangkatlah kami menuju distrik 1 ditemani 5 orang teman dari NLU.
Ah
ya, ada lagi kejadian yang lucu di fakultas. Kami bertemu dengan salah satu
mahasiswa advanced program FST tahun 2012 yang kata teman saya mirip dengan
Nick khun 2 pm. Dua teman saya sempat membuat kehebohan didepan ruangan
dekanat. Ya, anak muda.
Kami
menuju distrik 1 dengan menaiki bus nomor 19. Ongkosnya 6000 VND. Saya mendapat
tempat duduk dan saya terkantuk-kantuk di tempat duduk karena AC di bus yang
nyaman. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 1 jam dan kami berhenti di dekat
kedutaan besar AS. Seharusnya kami tidak berhenti di tempat tersebut sehingga
kami harus berjalan cukup jauh. Tapi, hal tersebut cukup menarik. Kami akhirnya
bisa melihat warga asing selain penduduk Vietnam. Kami juga melihat
bangunan-bangunan pencakar langit yang terlihat berkelas. Ya, berbeda jauh
dengan tempat kami tinggal di Thu Duc District yang sampai dengan sekarang
bangunan paling bagus yang kami lihat adalah Coop Xtra (salah satu
supermarket).
Lagi-lagi,
meskipun kawasan tersebut dipenuhi warga asing, tetap saja kami menjadi perhatian
yang menarik bagi penduduk Vietnam. Bahkan pengendara motor yang melintas masih
sempat-sempatnya menoleh ke arah kami sambil menyetir.
Pedestrian
di distrik 1 ini cukup menyenangkan. Namun, tetap saja, tempat menyeberang dan
lampu lintas hanya sedikit lebih rapi.
Kami
berjalan sekitar 15 menit dan kami sampai di masjid Saigon. Letaknya disebelah
hotel tinggi dan didepannya terdapat restoran halal Saigon dan restoran halal
satu lagi dengan inisial H, saya agak lupa namanya.
Di
masjid Saigon kami bertemu dengan muslimah dari Malaysia dan pertama kalinya
kami mengucapkan salam kepada sesama muslim. Kami bertegur sapa dengan mereka.
Setelah
sholat, kami menuju patung di dekat bundaran tempat kami seharusnya turun dari
bus nomor 19.
Kami
menaiki bus nomor 19 lagi dan pergi menuju pasar Benh Tanh. Tidak lama kami
turun di tempat yang mirip bus station.
Kami
menyeberang dan berfoto di depan patung yang saya lupa namanya. Hoang, teman
kami menunjukkan salah satu bangunan tertinggi di Ho Chi Minh.
Tadinya
kami berencana menuju post office di Ho Chi Mihn, namun, karena kami dan
teman-teman kami merasa lapar, kami pergi ke restoran halal yaitu VN Halal yang
tidak jauh dari patung tersebut. Kami menikmati Beef Noodle Soup atau Pho Bo
halal seharga 95000 VND. Teman-teman NLU kami mencoba mi bandung, kwetiauw, mi
lemak, dan nasi dengan daging kecap yang saya lupa namanya.
Rasa
Pho Bo di restoran halal tersebut sedikit berbeda dengan yang biasa dijual di
warung-warung Vietnam, kata teman NLU kami yang mencicipi Pho Bo tersebut. Ya,
mungkin kerena pengaruh daging yang digunakan.
Setelah
dari restoran VN Halal kami pergi ke Reunification Palace dan kami melewati
tempat minum di distrik 1 dan kebanyakan warung-warung itu menyediakan bir,
dan lain-lain.
Kami
hanya bisa berfoto didepan Reunification Palace karena kami tidak bisa masuk
akibat jam berkunjung yang sudah habis.
Lalu
kami pergi ke taman di depan Reunification Palace dan kami menikmati sore di
taman tersebut yang juga dekat dengan Notre Dame Palace. Teman-teman memesan es
kopi Vietnam dan saya hanya mencicipi seteguk es kopi milik teman saya dan itu
sudah cukup untuk membuat saya merasa tidak karuan. Ya, saya ternyata tidak
cocok dengan kopi manapun.
Sekitar
pukul setengah 6 sore kami pulang dengan menaiki bus nomor 6 menuju bus station
dekat NLU. Bus ramai namun alhamdulillah saya mendapat tempat duduk. Saya bisa
menikmati jalanan Vietnam distrik 1 hingga Thu Duc distrik yang amat sangat
ramai karena jam pulang kerja dan sekolah.
Saya
heran sekali dengan lalu lintas di Vietnam yang amat sangat tidak teratur, bus
nyaris bersentuhan dengan pengendara mobil, motor, dan sepeda, namun belum ada
satu kecelakaan pun yang saya jumpai. Kalau pun hampir bersentuhan, mereka
hanya saling membunyikan klakson dan terlihat santai saja. Tidak emosi sama
sekali.
Kami sampai di bus station NLU sekitar pukul 7-8 malam. Lalu kami berjalan menuju tempat tinggal dan nampak keramaian menyambut festival Mid Autumn sudah dimulai.
~o~
Hai, salam kenal dari saya, Alim Sudio, saya adalah akitifis dari komunitas Buddhis di Indonesia. Dibawah bendera MAJELIS NICHIREN SHOSHU BUDDHA DHARMA INDONESIA (MNSBDI), setiap tahunnya, kami mengadakan kegiatan untuk para profesional muda (21-40 tahun) untuk melakukan kunjungan di berbagai negara di Asean. Biasanya pesertanya mencapai 300 orang. tahun ini kami tertarik sekali untuk ke Vietnam. Namun kami 'buta' sama sekali dengan Vietnam. saya mencari data di internet dan menemukan blog ini. Senang rasanya jika ada pihak indonesia yang bisa membantu di sana. Komen ini adalah email perkenalan dari saya. Apakah bisa membantu kami? ini alamat Email saya : alimsudio@gmail.com
BalasHapusAh, mohon maaf karena baru bisa membalas sekarang.
HapusOh, di Vietnam ada perkumpulan masyarakat Indonesia di Vietnam, kontak dan lainnya akan saya email.
Tapi, mohon maaf, saya dan teman2 saya menetap di Vietnam sampai tanggal 29 januari 2014 saja, jadi, kalau kunjungan ke Vietnamnya setelah tanggal itu kemungkinan besar kami tidak bisa banyak membantu.