Sebenarnya kengerian itu sudah dimulai dari setahun yang lalu, saat usia memiliki angka puluhan yang berbeda dari sebelumnya. Namun, ternyata kengerian itu bertambah di tahun ini.
Dan
ada yang berbeda dengan tahun ini, karena saya melewatkan pergantian usia di
belahan negara yang lain dari Indonesia.
Keempat
teman saya yang tinggal satu atap dengan saya tidak mengucapkan apapun saat
kami bercakap-cakap. Dan saya pun berharap akan melewatkan hari ini dengan
tenang karena banyak yang saya pikirkan di bertambah besarnya bilangan usia
saya yang berbanding terbalik dengan masa tinggal saya di dunia ini. Namun, ternyata
tidak bisa setenang itu.
Saya
membaca pesan di wa dari teman saya supaya membuka fb dan saya membaca catatan yang dibuat oleh teman dekat saya, dan, hati saya mulai rusuh karena lebih
banyak hal lagi.
Catatan
yang dibuat teman saya itu membuat saya terkejut, terharu, dan campur aduk,
sampai saya bingung mau berkekspresi seperti apa. Tentang tulisannya itu, akan
saya bahas di tulisan saya yang lain.
Hingga
siang hari, saya masih memikirkan catatan teman saya itu dan belum bisa move on darinya.Saya pergi berbelanja
dengan Ghita ke pasar. Dan saya pulang dengan perasaan biasa saja lalu berubah
drastis menjadi terkejut karena keempat teman saya (oh ya, minus Doni karena
dia sedang disekap menjaga kamar di lantai 10) dan teman-teman dari NLU datang
mengucapkan selamat kepada saya. Ah, baik sekali.
Mereka
semua merencanakannya sejak sehari sebelumnya, dan saya sama sekali tidak
menyadarinya.
Jumat
setelah makan siang, mereka menyuruh saya pulang duluan (karena mereka mau
membelikan hadiah untuk saya), mereka menyuruh saya mandi pagi-pagi (karena
mereka mau menyiapkan hal-hal lain dan berniat mensterilkan rumah dari saya,
sayangnya saya tidak mau ^^v), dan mereka menyuruh saya ke pasar (karena
teman-teman NLU sudah datang).
Ah,
saya benar-benar tidak menyadarinya.
Setelah
itu teman-teman NLU dan kami semua masak bersama, masak makanan Vietnam yang
aman untuk kami makan.
Hm,
mereka baik dan perhatian sekali...
Saya
terharu dengan perhatian mereka, meskipun, sebenarnya saya ingin membuat hari
sabtu itu senormal biasanya, namun, apa daya, itu tidak bisa terjadi.
21
tahun sudah usia saya dan yang banyak menyita perhatian pikiran dan hati saya
adalah soal masa depan.
Sejujurnya,
saya banyak memikirkan masa depan dunia saya dan sejujurnya pula saya tidak
ingin itu terjadi. Maka, saya ingin berdamai dengan diri saya sendiri, untuk
mengajaknya kembali berorientasi kepada masa depan kekal yang mungkin untuk
umat manusia, orientasi masa depan akhirat. Insya Allah yang akan terjadi pada
masa depan dunia saya bisa terlalui dengan baik (aamiin).
QS. Attaubah : 129
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung."
Tidak ada komentar :
Posting Komentar