Bismillah...
Sinopsis
Tahanan penjara Shawsank nomor
37927 bernama Andrew ‘Andy’ Dufresne, seorang bankir yang ditahan karena kasus
pembunuhan atas istrinya. Andy menghabiskan waktu penahanan seumur hidupnya
sibuk ‘mengukir’ batu sebagai hobinya. Dia menjadi favorit orang-orang di
penjara mulai dari kepala penjara, sipir, hingga teman-teman tahanan. Salah satunya
bernama Ellis Boyd Redding aka Red diperankan oleh Morgan Freeman yang juga
menjadi narator sepanjang film ini.
Andy yang cerdas membawa nuansa
baru di penjara Shawsank, selain menjadi akuntan pribadi kepala penjara, Andy
yang tadinya bekerja di tempat laundry berubah menjadi seorang pustakawan,
disana dia memberikan jasa akuntan kepada hampir seluruh pegawai di penjara dan
karena usahanya bertahun-tahun memberikan surat pada Senat pemerintahan
setempat, Andy berhasil mendapatkan dana untuk membangun perpustakaan di
penjara Shawsank dan membuatnya menjadi perpustakaan penjara terbaik di New
England.
Red and the genk saat menyambut kedatangan Andy |
Hobi Andy ‘mengukir’ batu seperti
yang saya sebutkan di atas menjadi salah satu kunci akhir yang bahagia film
ini.
Komentar
The actor, crew, and official |
9.3 itu rating IMDB untuk film ini.
Sepertinya menjadi rating tertinggi film sepanjang masa. Tapi, saya tertarik
menonton film ini karena obrolan rame di grup whatsapp kelas, yang memuji-muji
bagus dan how genious this film was. Dan memang benar. Filmnya jenius,
begitupun aktornya. Kabarnya film ini terinspirasi atau adaptasi dari cerita
pendek karya Stephen King. Film bergenre crime dan berbau kehidupan penjara
yang bakal menjadi favorit saya setelah (atau bakal menjadi sebelum) Prison
Break.
Tim Robbins yang memerankan Andy
sedari awal masuk Shawsank sudah menarik perhatian karena wow, dia tinggi banget,
meskipun wajah nge-blank-nya itu lho agak bikin dia terlihat sok. Yah, meskipun
begitu, cara Andy menghabiskan waktu di Shawsank itu luar biasa. Benar-benar
jadi orang bermanfaat di Shawsank dengan otak cerdasnya.
Andy Dufresne |
Hal yang membuat miris di film ini
adalah bagian betapa kejinya hidup di penjara itu. Harus seperti itu mungkin,
supaya menimbulkan efek jera dan enggan masyarakat untuk berbuat kejahatan.
Tapi, yang tertangkap mata saya adalah udah ngga manusiawi saat Andy mendapati
ada belatung di nasi yang akan dia makan, perlakuan saat dia pertama kali tiba
di Shawsank, dan betapa korup dan jahatnya pejabat di penjara itu kalau sudah
berhubungan dengan uang. Hm, entah bagaimana kalau di penjara Indonesia, mungkin
ngga lebih baik dari Shawsank –penjara di tahun 1950-1960an (how negative,
za!). Tapi, kalau masalah makanan, ada sih kakak kelas yang bahas di skripsinya
mengenai kualitas gizi termasuk makanan di rutan, dan itu menyedihkan, hm, ngga
tau ya, sampe se-drama ada belatungnya kayak yang Andy alami atau ngga. Hal
yang lainnya adalah saat Brooks (salah satu teman Andy) yang sudah masuk
Shawsank sejak tahun 1905 akhirnya bebas bersyarat, tapi, karena dia sudah amat
sangat terbiasa dengan rutinitas hidup di Shawsank dan saat kembali ke
masyarakat, dia tidak bisa beradaptasi lagi, kayak, what’s the point gitu hidup
kayak gini, dan berakhir dengan gantung diri. Menyedihkan. Banget.
Ini suasana kalau pagi di Shawsank saat dilakukan penghitungan jumlah tahanan |
Film dengan rating 9.3 tentu tidak
mengecewakan. Banyak hikmah yang bisa diambil. Kalau untuk saya pribadi, cara
Andy memandang hidupnya di Shawsank, memposisikan dirinya sehingga bisa
bermanfaat, itu poin yang paling menarik.
Brotherhood Andy dan Red juga
menjadi bagian yang sweet, cute, dan menyentuh. Hahaha.
Andy yang menghabiskan waktu
puluhan tahun untuk bisa membobol batu yang menyusun penjara Shawsank, membuat
saya berpikir lagi tentang arti ketekunan dan bersabar dalam proses kehidupan
kita. Sedih, geli, sekaligus kagum, saat Andy udah berhasil membobol tembok
kamarnya, dia masih harus berjuang melewati gorong-gorong dan septi tank (ini
bener ngga ya ejaannya) sepanjang lima kali lapangan football=457 meter yang
dia lewati pake muntah-muntah dan setelah itu dia baru bisa menikmati
kebebasan.
Sangat penting untuk punya harapan
dan motivasi. Saya setuju dengan Andy bahwa harapan yang dia punya adalah hal
terbaik selama dia berada di penjara. Pun setelah bebas, Andy tetap punya
motivasi, bagaimana dia mau menghabiskan hidupnya. Dua hal itu, harapan dan
motivasi, membuat kebebasan menjadi berarti. Kalau ngga menemukan itu, ya,
sangat terbuka peluang untuk end up seperti Brooks. Itu yang hampir terjadi
pada Red setelah 40 tahun akhirnya dia bebas dari Shawsank, dia bahkan masih
membawa kebiasaan dia untuk izin setiap mau bak. Frustasi. Tapi, berakhir
dengan senyuman lebar saat Red bisa melihat birunya samudera pasifik bareng Andy. Hahaha. Maaf ya, jadi banyak spoiler ^^v. Jenius dan menginspirasi, dua kata buat film ini >.<
Semoga bermanfaat ya :D dan happy watching (buat yang tergoda untuk nonton, wkwkwk ^^v)