Bismillah.
Sudah ketiga kalinya nih nyobain makan di Wasabi Semarang. Pertama, waktu warung yang di Tembalang ini masih kecil dan belum direnovasi. Kedua, nyobain Wasabi yang di dekat pasar Bulu, sebelum Ina Swiss Jam kalau dari arah barat. Ketiga, balik lagi ke tempat yang di Tembalang yang ternyata udah lebih besar dari sebelumnya.
Kalau komentar saya soal Wasabi, cocok di lidah. Meskipun fusion, tapi nggak aneh-aneh dan sangat bisa dinikmati.
Waktu merasakan pertama kali langsung suka aja. Kedua kalinya yang nyobain cabang di dekat pasar Bulu, enaaak, suka deh kuah ramennya terutama yang miso. Cuma sayang, pas pesan ramen untuk take away, chicken ramennya agak failed karena daging ayamnya masih alot.
Nah, pas baru kemarin nyobain menu black ramen di cabang Tembalang, failed lagi tuh karena kuah ramennya asin banget, nggak tau pake apa, tapi kok lidah saya ngerasa kaldu bubuk masak* yang kuat banget.
Dep-Bel (Tuna Blackupeppa, Skin Salmon Maki, Crunchy Roll), Black Ramen Special |
Alhamdulillah, kalau untuk sushinya nggak mengecewakan, nggak kayak yang di warung sebelah, hahaha . Sushi di Wasabi top deh. Enak dan terasa fresh di lidah.
Soal harga, standar sih sebenarnya. Tergantung pilihan topping dan ikan. Kalau milihnya yang berbahan ikan salmon, jelas bakal lebih mahal. Makin komplit topping ramen atau udon makin mahal pula harganya. Kemarin saya pesan 1 menu ramen spesial, 3 menu sushi standar, 3 minuman, total bayarnya 85 ribu rupiah. Masih wajar menurut saya.
Suasana tempatnya, saya ngerasa lebih berasa di warung-warung Jepang di cabang yang dekat pasar Bulu. Kalau yang di Tembalang, lebih luas dan lega aja.
In short, kalau pengen nyobain makanan ala Jepang yang harganya nggak terlalu nguras kantong, Wasabi recommended.
Oh ya, FYI, pas saya searching di google, awal mula Wasabi terbentuk karena sang pemilik merasa khawatir sama resto-resto makanan Jepang di wilayah Semarang yang rentan nggak halal. So, insya Allah Wasabi ini dijamin halal.
Senang deh kalau tempat makan yang fusion-fusion internasional gini banyak yang halal.
Kemarin juga ngobrol sama si adek yang jadi fans berat Wasabi bahkan sebelum pindah ke Tembalang (saat itu Wasabi masih warung kecil di Ngaliyan), kata si adek, founder Wasabi sekarang ini sering banget diundang untuk ngisi acara kewirausahaan gitu.
Buat yang mau ngekepoin Wasabi lebih lanjut, bisa tengok IG nya searching aja Wasabi Semarang.
Sekian.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar