Semenjak punya bayi, rasanya mata ini mudah banget laper kalau ngeliat ada barang-barang bayi yang lucu atau unik atau kece. Salah satunya yang sering diliatin dan dipengenin adalah stroller.
Berhubung sebenarnya kami udah ada stroller yang manuvernya oke, tapi sangat berat, bulky, dan enggak cabin size, jadi lah saya sangat mengidam-idamkan stroller yang ringan, ringkas, dan cabin size.
Cuma karena saya dan bayi tim gendongan alias jarang banget pake stroller karena kemana-mana lebih gampang pake gendongan (babycarriers), maka pas ngeliat-ngeliat stroller hanya sekadar sight seing. Ada niatan beli, tapi prioritas kesekian kali yang enggak terlalu urgent.
Tapi, akhirnya pada suatu kesempatan, karena kami sekeluarga harus ke Jakarta menghadiri undangan pernikahan sanak famili. Maka, semakin menggebu lah niatan untuk punya stroller ringkas. Tapi, setelah dipikir-pikir lagi, kok ya, sayang kalau beli, padahal cuma dipake sekali, selebihnya kayaknya enggak akan banyak kepake.
Karena alasan itu lah, saya memutuskan untuk menyewa saja. Alhamdulillah ketemu tempat sewa stroller yang berkesan di hati.
Nah, kenapa saya memilih stroller pockit 789?
Sebenarnya kalau dari kriteria ringan, ringkas, dan cabin size. Ada 2 merek yang bikin saya mupeng banget. Ada babyzen yoyo dan GB pockit. Tapi, udahlah 2 merek stroller itu terlalu pricy. Mendingan duitnya buat kulineran.
Ada juga merek kiddopotamus, versi Cina babyzen yoyo. Tapi, proposal saya ke pak suami ditolak mentah-mentah. Katanya ngeliat bahan dan kainnya enggak banget. Terlihat ringkih dan kurang berkualitas. Padahal kata saya mah oke-oke aja.
Setelah cek sana sini. Akhirnya yang saya dapat di rentalan adalah pockit 789 atau seri cocolatte pockit gen 5. Keistimewaannya adalah bisa recline dibandingkan seri-seri sebelumnya.
Overall saya kasih rate 7.5/10.
Ada kurang dan lebihnya yang masih imbang, enggak terlalu berat sebelah.
Saya bahas kekurangannya dulu ya.
Pertama, kanopi yang terlalu minimalis. Kasihan deh kalau bayinya dibawa ke tempat outdoor yang bisa kena terik dan sinar matahari.
Kedua, cara melipat yang enggak bisa satu langkah. Sebenarnya cuma lebih satu langkah sih. Jadi setelah diringkas, roda-rodanya harus dilipat agar rapi. Enggak kayak seri pockit yang lain, sekali tekan langsung terlipat. Ini jadi pr banget buat newbie kayak saya dan suami.
Ketiga, terasa ringkih. Atau bahasa saya hoyak-hayik. Enggak steady gitu. Apalagi kalau dipake jalan di tempat bergelombang atau berbatu atau yang sejenisnya. Sebenarnya kuat karena diklaim bisa sampai berat badan bayi 20 kg. Tapi, ya, mungkin memang salah satu kelemahan pockit yang jamak diketahui bersama, terasa ringkih.
Kalau kata saya sih, kalau dipakenya di mall-mall atau pedestrian yang bagus banget, kayaknya enggak akan terlalu terasa hoyak-hayik.
Banyak yang nyaranin kalau pengen rasa pockit, tapi kokoh, GB pockit bisa jadi pilihan.
Keempat, recline yang terlalu simpel, karena cuma pake resleting. Posisinya pun kata saya enggak terlalu recline dan malah enggak nyaman buat bayi. Anak saya aja malah lebih nyaman di posisi duduk, meskipun dia tidur.
Lanjut ke part kelebihan.
Emang ini sesuai keinginan saya banget. Ringan, ringkas, dan cabin size.
Ringan dan ringkasnya itu loh yang bikin saya nyaman sama stroller ini.
Warna denim bluenya juga keren. Meskipun dipakenya sama anak saya yang cewek
Sekian dulu review saya. Semoga bermanfaat mom 😄
Tidak ada komentar :
Posting Komentar