Awalnya Rumah Sakit Columbia Asia tidak menjadi rumah sakit yang saya tuju untuk periksa kehamilan maupun melahirkan setelah saya sampai di Semarang.
Suasana lobi di masa pandemi |
Sempat sedih karena Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Semarang tidak ada yang di-cover oleh asuransi. Padahal saya lebih memprioritaskan RSIA daripada RS di kondisi pandemi ini.
Selama di Palembang saya sudah merencanakan periksa di rumah sakit tempat dulu saya melahirkan anak pertama. Pun dengan dokter spesialis obgyn-nya saya juga sudah cocok dengan dr. Mira Dewita, Sp.OG. Di usia kandungan 6 dan 7 bulan saya masih periksa kehamilan ke Rumah Sakit Ken Saras, Ungaran.
Begitu dapat lampu hijau untuk menjadwalkan sesar di usia kandungan 37 minggu, saya dan suami mengecek kembali fasilitas rawat inap dan melahirkan di RS Ken Saras yang sesuai dengan kelas asuransi dari kantor suami.
Setelah bertanya ke pihak RS Ken Saras secara langsung dan suami juga ikut kroscek lewat telepon, karena kami sedang LDM, ternyata tidak sesuai harapan.
Setelah menghubungi beberapa rumah sakit di Semarang, akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan periksa kehamilan dan melahirkan di Rumah Sakit Columbia Asia (RSCA).
RSCA Rumah Sakit Tipe B
RSCA adalah salah satu rumah sakit tipe B di Semarang. Jadi, kalau ingin menggunakan BPJS, harus mendapatkan rekomendasi dari rumah sakit tipe C terlebih dulu.
Samping lobi dekat farmasi |
Saya sudah tahu info ini saat blogwalking dan saat saya meminta rujukan pun saya ditanya memakai asuransi apa. Karena kalau menggunakan BPJS, fasilitas kesehatan (faskes) tingkat 1 tidak bisa langsung merujuk ke RSCA, harus ke RS tipe C dahulu. Alhamdulillah, asuransi yang saya pakai tidak harus seperti itu. Cukup dengan rujukan dari faskes 1 dan saya bisa mendapatkan layanan di RSCA.
Mengenai rumah sakit tipe B dan C ini saya tidak cukup paham. Hanya kalau melihat dari dokter, di rumah sakit tipe B spesialisasi dokternya lebih banyak dan lebih mendalam, alias gelar dokternya lebih panjang.
Dokter Spesialis Anak di RSCA |
Sempat mengobrol dengan salah satu bidan di RSCA, kata beliau, pasien ibu hamil dengan BPJS bisa langsung ditangani (tanpa rujukan, dll) di RSCA apabila sudah bukaan 8 ke atas atau dalam kondisi gawat darurat.
Periksa Kehamilan di RSCA
Melihat jadwal dokter obgyn di RSCA bisa lewat website maupun aplikasi. Saya melakukan booking lewat Whatsapp (nomor WA saya dapat dari website dan instagram). Booking ini juga bisa dilakukan di aplikasi. Pun di Whatsapp juga kalau sudah tersambung dengan CS-nya bisa minta jadwal dokter spesialis yang kita tuju.
Saya periksa dan melahirkan dibantu oleh dr. Nidya Kartika, Sp.OG. Jadwal periksa yang saya ambil di hari kamis pukul 17. Tapi, karena saat itu bulan Ramadhan, jadi diberitahukan oleh CS-nya bahwa jadwal dokternya dimundurkan ke pukul 19.
Setelah booking, datang sesuai jadwal yang diberitahukan, biasanya diminta datang 30 menit sebelumnya. Nanti kita juga akan mendapatkan reminder lewat SMS.
Saya datang ke bagian pendaftaran dengan menyerahkan kartu asuransi dan surat rujukan. Kalau tidak ramai proses pendaftaran tidak lama, tapi kalau ramai, di bagian pendaftaran bisa menghabiskan waktu sekitar 30 menit atau lebih.
Area Poliklinik |
Kita akan diarahkan ke bagian poliklinik setelah selesai di bagian pendaftaran. Letak poliklinik satu lantai dengan lobi dan bagian pendaftaran.
Di poli kita akan kembali mengantre untuk ditensi dan cek berat badan, baru kemudian tinggal menunggu dokter.
Lobi Poliklinik RSCA |
Pengalaman dengan dr. Nidya, awal pertemuan saya menunggu lama dari jadwal, tapi perawat dan dokter sangat sopan meminta maaf dan memberitahu bahwa ada operasi yang berlangsung lama dari yang diprediksi. Agenda periksa yang berikutnya waktu menunggu masih wajar dan tidak terlalu lama.
Melahirkan di RSCA
Dari usia kandungan 36 minggu, dokter memberitahu sudah bisa menjadwalkan sesar di usia kandungan 37 minggu ke atas.
Karena berat badan janin sudah cukup dan kondisi semua baik, saya dan dokter sepakat untuk menjadwalkan sesar di usia kandungan 38 minggu. Jadwal sesar dan bookingnya diatur oleh pihak RSCA. Kita tinggal datang ke IGD sesuai waktu janji dengan dokter.
Saya datang di tanggal yang dijadwalkan sekitar pukul 8 pagi. Di IGD akan dilakukan serangkaian tes, termasuk swab antigen, uji lab, dan lain-lain. Biaya swab antigen ditagihkan di akhir dan tidak di-cover asuransi.
Setelah pihak IGD mengonfirmasi, ternyata dr. Nidya baru bisa melaksanakan operasi sesar pukul 20.
Sebenarnya saya masih bisa pulang sebelum menunggu waktu operasi, tapi, daripada bolak-balik keluar masuk rumah sakit, saya dan suami memutuskan dari IGD langsung ke ruang rawat inap (ranap).
Proses administrasi dan lain-lain dari IGD ke ruang ranap menghabiskan waktu kurang lebih 2 sampai 3 jam. Alhamdulillah saya masuk ranap sekitar pukul 11 dan mendapat jatah makan siang, meskipun tidak bisa memilih menu.
Fasilitas RSCA Kelas 1
Tipe kelas RSCA tidak seperti rumah sakit tempat saya melahirkan sebelumnya, di sini penyebutan tipe kelasnya dinamakan seperti hotel. Ada premiere, deluxe, superior, two-bedded room, four-bedded room, five-bedded room, dan lain-lain.
Kelas asuransi dari kantor suami yang setara kelas 1 mendapatkan layanan superior.
Fasilitas yang kami dapatkan, kamar satu orang per ruangan. Ini yang tidak bisa kami dapatkan dengan kelas asuransi di rumah sakit yang sebelumnya, padahal kami memprioritaskan hal ini.
Fasilitas bayi, saya sempat bertanya ke nursery, untuk pakaian bayi selama di rumah sakit disediakan, kita cukup menyiapkan pakaian ketika pulang. Tetapi, kalau kita ingin memakai pakaian sendiri juga boleh saja. Pospak saya menyediakan sendiri dan bisa diserahkan ke bidan saat kita akan masuk ke ruangan operasi. Kendi untuk wadah ari-ari bisa disediakan dari rumah sakit, nanti akan dimasukkan ke tagihan.
Fasilitas tiap kelas berbeda-beda. Jadi, bisa dikonfirmasi kembali ke pihak rumah sakit.
Pengalaman saya, untuk menanyakan hal-hal detail terkait perlengkapan melahirkan dan bayi, bisa langsung ke bagian nursery, karena sewaktu saya tanya ke CS mereka tidak tahu banyak.
Saya sempat sekali kontrol anak saya di RSCA setelah melahirkan sebelum kembali merantau. Di nursery juga menyediakan fasilitas tindik oleh bidan. Jadi, saat itu anak saya kontrol dan imunisasi BCG menggunakan asuransi, sedangkan biaya tindik ditagihkan sendiri.
Soal room-in atau ibu dan bayi dirawat gabung dalam satu ruang rawat inap, bila tidak ada kondisi khusus, bayi akan satu ruangan dengan ibu setelah observasi selesai. Setiap harinya bayi diambil untuk dimandikan sekitar pukul 6 pagi dan diantar ke ruangan ibu kembali sekitar pukul 8. Jadwal mandi sore pukul 3 sore dan dikembalikan sekitar pukul 4.
Menu makanan selama ranap di RSCA menurut saya spesial. Setiap menjelang siang, kita akan ditanyai mengenai menu yang disediakan di hari itu dan dipersilakan memilih menu yang tersedia untuk disajikan keesokan harinya. Sempat disajikan snack dengan teh di waktu selingan makan, ternyata bisa diganti dengan menu lain, seperti air hangat madu. Menu makan yang disediakan tidak seperti makanan rumah sakit pada umumnya. Malah ke ala-ala resto. Sajiannya menarik dan rasanya enak.
Ini Makanan Rumah Sakit |
Melahirkan Sesar Kedua
Sejak awal kehamilan, dokter obgyn yang saya temui saat masih di Bandar Lampung sudah menyarankan saya untuk kembali operasi sesar di kehamilan anak kedua ini.
Saya dan suami pun setuju saja karena tidak ingin mengambil resiko. Hal ini juga saya sampaikan ke dr. Nidya, dan beliau pun setuju saja.
Di operasi sesar yang kedua ini, meskipun tetap deg-deg-an, rasanya saya lebih siap mental.
Alhamdulillah operasi sesar berjalan lancar, sesuai jadwal.
Seperti operasi sesar sebelumnya, reaksi yang kurang mengenakkan yang saya rasakan adalah menggigil yang luar biasa.
Saya sampai mengeluh kepada dokter anestesi saking tidak tahannya. Sedih juga karena tidak maksimal Inisiasi Menyusui Dini (IMD) karena efek menggigil tersebut.
Total lama menginap di RSCA untuk melahirkan 3 malam 4 hari. Masuk ke ranap hari selasa sekitar jam 11, pulang hari jumat sekitar pukul 19. Menunggu agak lama di bagian administrasi saat mengurus kepulangan.
Secara keseluruhan fasilitas dan layanan periksa kehamilan maupun melahirkan di RSCA yang saya dan suami rasakan baik dan memuaskan. Alhamdulillah.
Teman-teman ada cerita apa saat periksa kehamilan dan melahirkan di masa pandemi ini?
Alhamdulillah, selamat datang di dunia, Baby |
Alhamdulillah selamat atas kelahiran putra/putrinya. Semoga menjadi anak yang soleh/solehah. Aamiin
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih, mba Elin
HapusMba mau tanya, ini berarti melahirkan dengan gabungan bpjs dan asuransi atau bagaimana ya mba?
BalasHapusIya, betul, Mba. Saya di-cover dua asuransi. BPJS dan asuransi kantor.
Hapus