Mayoritas waktu anak-anak dihabiskan di dalam rumah. Memang sesekali saya ajak mereka ke taman di dalam kompleks, tapi rasanya itu tidak cukup. Maka, saya berusaha mencari kegiatan untuk mereka di akhir pekan, saat suami libur dan bisa mengawal anak-anak. Maklum, saya belum bisa mengendarai mobil dan berat ya, bu, mengawal anak-anak di tempat umum tanpa bantuan.
Saung di Sekolah Alam Indonesia Palembang (dok.pribadi) |
Mengapa di SAI?
Saya menemukan kegiatan di SAI (Sekolah Alam Indonesia) Palembang ini lewat pencarian dengan hashtag di Instagram dan bertanya pada teman. Karena menurut saya di Palembang ini hiburan untuk anak-anak biasanya jalan-jalan ke Mall, saya ingin mencari kegiatan outdoor atau di luar ruangan, agar mereka lebih bebas bergerak dan menghirup udara segar.
Bisa dicari tahu kegiatannya di akun instagram @sai.outbond. Sebenarnya saya sudah cukup tertarik dengan kegiatan yang dilaksanakan outdoor. Tapi, melihat tema dan rencana kegiatan yang disusun menambah ketertarikan saya.
Arena stimulasi motorik kasar (dok.pribadi) |
Biaya yang tertera di flyer awalnya 150 ribu rupiah, lalu ada diskon dan biayanya turun menjadi 85 ribu rupiah. Biaya yang terjangkau dan lebih murah dibandingkan dengan tarif playground di Mall.
Kegiatan dari SAI Outbond ini dinamakan Kids Explorer. Kalau tidak salah dilaksanakan tiap beberapa bulan dan kami baru bisa ikut serta di kegiatan bulan Oktober.
Sekolah Alam Indonesia Palembang ada di Jalan Sukabangun, sekitar 18 km atau 40 menit perjalanan dari rumah kami. Lokasi tepatnya agak masuk dari jalan besar.
Ada beberapa sekolah alam di Palembang. Tempat Kids Explorer di Sukabangun di SAI Palembang. Ada satu sekolah alam lagi, yaitu SAPA (Sekolah Alam Palembang) dan lokasinya di daerah Jakabaring, hati-hati supaya tidak tertukar.
SAI Palembang ini juga beberapa kali dijadikan tempat untuk kegiatan komunitas, karena memang tempatnya disewakan untuk kegiatan gathering atau semacamnya.
Al foto dulu sebelum kegiatan (dok.pribadi) |
Cerita Kegiatan Kids Explorer
Begitu tiba di SAI Palembang saya sempat khawatir nyasar saat mengikuti GMaps, ternyata kami tiba di bagian belakang bangunan sekolah. Tempat ruang kelas dan mini playground.
Tempat kegiatan Kids Explorer ada di bagian depan lahan sekolah, dengan lapangan dan saung yang cukup luas. Jadi orang tua yang mendampingi bisa menunggu di saung tersebut. Tapi, kebanyakan orang tua termasuk saya lebih memilih ikut mengawasi kegiatan anak-anak.
Kids Explorer ini diperuntukkan anak usia 4-6 tahun, jadi anak saya yang berusia 5 tahun bertemu banyak teman-teman sebaya. Meski dia berinteraksi secukupnya saja dengan teman-teman dan lebih fokus pada kegiatan, haha.
Tapi, overall dia cukup okelah untuk bersosialisasi dengan teman maupun fasilitator. Saya perhatikan kegiatan ini diikuti anak-anak dari berbagai sekolah, yang mungkin seperti saya, mencari kegiatan outdoor untuk anak.
Kegiatan dibuka dengan senam bersama. Anak saya, Al, belum mau mengikuti gerakan yang dicontohkan fasilitator meski sudah disemangati, dan akhirnya hanya memperhatikan saja.
Kegiatan senam di SAI (dok.pribadi) |
Anak-anak yang lain yang sudah mengikuti kegiatan Kids Explorer beberapa kali lebih luwes berinteraksi dengan fasilitator karena terlihat akrab.
Setelah kegiatan senam, anak-anak dipersilakan untuk minum dan beristirahat sejenak sebelum ke kegiatan berikutnya.
Sehari sebelum kegiatan fasilitator sudah mengirimkan daftar keperluan yang harus dibawa anak-anak, termasuk pakaian ganti. Tema kegiatan bulan itu adalah air yang bakal membuat anak basah atau kotor.
Satu yang terlupa dan saya tidak terlalu ngeh untuk bawa adalah sandal. Penting untuk ganti sepatu ketika anak-anak selesai bermain barefoot.
Setelah senam, kegiatan berikutnya adalah melompati ban, meniti jalan, dan memindahkan air dengan ember. Al, anak saya sangat berhati-hati saat meniti jalan maupun membawa ember, membuat langkahnya lebih perlahan.
Macam-macam sekali aksi anak-anak yang lain, ada yang wusss, cepat saja karena semangat ingin menuang air ke paralon, ada juga yang berhati-hati seperti Al, ada yang semangat mengulang challenge saking senangnya, haha.
Tertarik Baca Ini? Ulasan Webinar: Menimbang Homeschooling Cocok Nggak Ya?
Antar kegiatan diberikan jeda supaya anak-anak bisa beristirahat sejenak. Tapi, kebanyakan mereka too excited menantikan kegiatan berikutnya.
Asyiknya main gelembung di project sains (dok.pribadi) |
Setelah kegiatan fisik, anak-anak melaksanakan percobaan sains sederhana dengan gelembung sabun dan kaos kaki. Al senang sekali dan percobaan sains ini jadi favoritnya di antara kegiatan-kegiatan yang lain, meskipun sempat tersedak air sabun (bekal air minum yang banyak to the rescue).
Kegiatan berikutnya adalah meniti tali di tempat tinggi. Tadinya saya kira lokasi tersebut untuk flying fox, tapi terlalu pendek jaraknya. Beberapa anak takut-takut untuk mencoba kegiatan tersebut, tapi ada juga yang ketagihan.
Anak-anak yang belum berani disemangati oleh orang tua dan fasilitator untuk mencoba, meski membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan titian dan membuat teman-teman yang lain agak menunggu. Al termasuk yang belum berani, tapi saya juga tidak terlalu memaksa, meski ayahnya membujuk dua kali untuk mencoba, tapi Al cuma sampai di naik ke titian tali dan tidak berjalan di atasnya.
Meniti tali yang menantang (dok.pribadi) |
Sambil menunggu titian tali, anak-anak yang mengantri diajak untuk memberi makan ikan dan melihat ayam peliharaan SAI. Membuat anak-anak tidak terlalu bosan.
Kolam ikan dan peternakan mini di SAI (dok.pribadi) |
Kegiatan yang terakhir sebagai penutup adalah bermain air hujan buatan! Karena sudah mendung dan waktu sudah hampir zuhur, kegiatan penutup ini tidak terlalu lama.
Secara keseluruhan kegiatan dari pukul 9 hingga setengah 12 ini sangat dinikmati Al. Meski awal masih malu-malu, tapi lama kelamaan Al sudah bisa mengobrol dengan fasilitator maupun teman-temannya.
Kegiatannya pun cukup terstruktur dan mengasah motorik, keseimbangan, dan juga sensorik anak-anak. Fasilitator juga baik dalam mendampingi maupun menyemangati anak-anak.
Setelah kegiatan juga dikirimkan dokumentasi, jadi orang tua yang tidak sempat mengambil foto tidak perlu khawatir saat tidak bisa pegang hp atau kamera.
Saya menantikan kegiatan Kids Explorer selanjutnya, dan jadi terpikir untuk mengadakan kegiatan rutinan seperti ini. Ada usulan komunitas yang bisa diajak kerja sama?
Kegiatan penutup, main hujan buatan (dok.pribadi) |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar