Garis besarnya, film ini adalah dokumentasi konser IU yang mengambil judul The Golden Hour, persis seperti nama konsernya. Live concertnya sendiri sudah berlangsung tanggal 17-18 September 2022 lalu di Jamsil Olympic Stadium, Seoul.
Waktu setahun agaknya digunakan untuk menyempurnakan live concert 3 jam 30 menit menjadi sajian layar lebar menarik dengan durasi 2 jam 52 menit.
Postcard Film The Golden Hour: IU Concert (Dok. pribadi) |
Kok Bisa Nonton?
Alhamdulillah ya, saya nemu info soal film ini karena tidak sengaja download aplikasi Cinepolis. Jadi, pure kebetulan. Secara saya juga bukan Uaena (fandom IU). Cuma suka saja sama lagu-lagu IU dan kepribadian sang artis. Begitu pemesanan tiketnya dibuka tanggal 28 September 2023, saya langsung pesan tiket supaya dapat kursi incaran, biar nggak puyeng kalau nonton layar super gede. Dan film The Golden Hour: IU Concert ini juga terbatas penayangannya hanya dari tanggal 28 September-1 Oktober 2023.
Review
Baguuus!
Saya nggak pernah nonton konser secara langsung. Makanya saya dibuat amazed dengan megahnya panggung dan entertainment sepanjang konser. Despite ada kemungkinan pakai script, tapi nonton The Golden Hour serasa riil bisa sedekat itu sama IU. Halu banget, kan?
IU naik balon udara, pertunjukan drone warna-warni, juga ciamiknya orkestra dan band, nunjukkin konser ini dipersiapkan serius buat ngasih hiburan fans IU maupun bukan, beyond expectation. Kalau soal dancernya IU, nggak usah ditanya lagi ya. Thumbs up.
Hot Air Balloon di Konser IU (Via scmp(dot)com) |
Kalau saya tidak salah hitung sepanjang konser, ada 7 atau 8 kali IU berganti outfit. Dari dress yang cute, sampai gaun yang mewah dan anggun. Nah, yang jadi favorit saya adalah kemeja santai dipadukan dengan celana jeans longgar yang dikenakan saat encore. Favoritnya IU sendiri malah setelan formal dengan dasi dan celana panjang, karena kata dia, pakai celana panjang dan setelan itu bikin dia fokus nyanyi dan nggak terlalu mikirin gaunnya. Curhat jujur yang bikin seantero stadion ngakak.
Di setiap jeda antar bagian-bagian lagu, IU menyapa penonton dengan obrolan yang sedikit banyak menunjukkan sifatnya yang sangat humble. Meskipun IU itu artis papan atas Korea, ternyata dia bisa juga nggak pede karena khawatir penonton nggak ikutan sing a long di beberapa lagu yang dia bawakan.
Ngomongin setlist The Golden Hour (daftar lagu yang dibawakan saat konser), menurut saya, IU realistis dan memperhatikan detail. Jujur saja, saya merasa asing dengan lagu-lagu baru IU. Tapi, setelah mendengar pertama kali, seperti biasa, musikalitas IU memang mudah untuk bikin orang suka. Meskipun, ada kurangnya sedikit, harusnya judul lagu dicantumkan dalam film saat lagu dibawakan, supaya bisa nge-track, karena kadang nggak tahu judul padahal familiar sama lagunya. IU sebenarnya nyebutin lagu yang sudah atau akan dia nyanyikan, tapi kalau dicantumin beriringan dengan subtitle lebih baik. Soal subtitle english di setiap lirik lagu udah ciamik banget, bikin bisa menghayati arti lagu. Apapun kurangnya, setlist yang disusun rasanya bisa memuaskan fans tahun-tahun awal IU debut dan sangat bisa dinikmati fans masa kini. Penyusunan lagu nge-beat energik ke ballad-nya juga pas.
Dari sekitar 20-an lagu yang IU bawakan, lagu-lagu favorit saya seperti Every End of The Day, Friday, Only I Didn’t Know, Good Day, You and I, Blueming, Palette, Lilac, dinyanyikan IU saat konser! Senangnya!
Outfit Favorit (Via @allkpop) |
Sedihnya, di konser ini IU mengumumkan bahwa Palette dan Good Day nggak akan masuk lagi dalam setlist di konser-konser IU mendatang. Alasan yang saya tangkap, karena lirik lagu Palette sudah nggak lagi relevan bagi pribadi IU yang saat ini sudah dewasa di usianya yang kepala 3. Good Day kurang lebih sama seperti itu juga alasannya. Tapi, kalau Good Day, saya sendiri mikir kasihan pita suara IU. Karena lagu Good Day ada bagian di mana IU harus menyanyikan three high notes. Meskipun Good Day adalah lagu hits yang mengangkat nama IU, tapi memutuskan mengeluarkan Good Day dari setlist adalah keputusan bijak.
Nonton The Golden Hour bikin saya jadi bahagia nonton konser. Entah karena IU yang membawakan diri dengan apik seolah jadi bestie sendiri dengan obrolannya atau memang konsernya nagih. Tapi serius deh, cara IU berinteraksi sama penonton itu sopan, lucu, witty, cerdas, tapi asyik. Jadi, dia kayak bukan seleb yang biasanya berjarak sama penonton. Meskipun kenyataannya sama-sama tahu, dia seleb, saya rakyat jelata.
Kalau soal sensasi suara, jelas memanjakan telinga. Bawaan suara IU enak didengar, sound konser oke, apalagi sound Dolby Atmos. Buat penikmat musik, The Golden Hour: IU Concert menurut saya cocok dimasukkan watchlist.
Meskipun sebagai kaum mendang-mending, agaknya saya mikir-mikir dulu kalau di tahun-tahun depan IU akan menggelar konser lagi di Indonesia. 🤣
Logo Uaena Pakai Drone (Via X @babiejieun) |